|
Rabu, 26 Juni 2013
TAUBAT NASUHA
TATA CARA SHOLAT SUNNAT TAHAJUD
SHOLAT
TAHAJUD
- Pengertian sholat tahajud
Sholat tahajud adalah sholat yang secara hukum islam
disunnatkan bagi umat muslimin untuk di kerjakan. Yang dilaksanakan pada malam
hari setelah bangun tidur secara munfarid (Sendiri-sendiri).
Menurut beberapa keterangan dalam kitab, sholat
tahajud merupakan sholat yang diperintahkan oleh Alloh SWT kepada nabi muhammad
saw sebelum perintah sholaw wajib turun kepada beliau. Dan sholat tahajud ini
menjadi sholat yang dianjurkan. Sebagian ulama menyebutkan bahwa kedudukan
sholat tahajud ini sama dengan sholat sunnat muakad atau sholat sunnat yang di
anjurkan Nabi saw.
- Keutamaan dan fadilah sholat tahajud
Dalam ayat Al-qur’an
Alloh SWT telah berfirman :
“ Pada malam hari,
hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan
Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79).
Dalam beberapa hadist,
Rosululluh bersabda :
“ Hai sekalian manusia,
sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu
manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
“Seutama-utama shalat
sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam”( HR. Muslim)
“Allah menyayangi seorang
laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika
tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula
Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya.
Jika menolak, mukanya disiram air.” (HR Abu Daud)
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu
tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus
dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
Keutamaan Shalat Tahajud
:
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat
keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
Maka jelaslah disini
bahwa sholat sunnat tahajud ini sangat baik dan utama bagi umat muslim. Dan
sangat di anjurkan sekali oleh Rosululloh saw. Dan merupakan sholat sunnat yang
paling utama setelah sholat wajib, karena sangat besar sekali paedah yang
terkandung di dalamnya. Sehingga sebagian ulama ada yang menyebutkan sholat ini
harus dilaksanakan oleh setiap muslim.
C.
Waktu pelaksanaan
Sholat sunnat tahajud ini
dapat dilaksanakan di malam hari setelah sholat isya sampai menjelang subuh
setelah bangun tidur. Tetapi ada waktu-waktu yang sangat afdhal untuk
pelaksanaan sholat tahajud ini :
1. Sangat utama : 1/3
malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 - Subuh )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 - Subuh )
Dalam beberapa hadis
Rosululloh telah bersabda mengenai waktu pelaksanaan sholat tahajud ini:
Abu Muslim bertanya
kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan
sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih
tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang
melaksanakannya.” (HR Ahmad)
“ Sesungguhnya pada waktu
malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu
kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan
memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
“Pada tiap malam Tuhan
kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga
malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku
perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya.
Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan
Muslim )
“Pada tiap malam Tuhan
kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga
malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku
perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan
permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR
Bukhari dan Muslim )
Dan jelaslah menurut
hadist tersebut diatas, bahwa saat ijabah dikabulkannya do’a / doa yang makbul
salah satunya adalah 1/3 malam yang terakhir. (Buka Rahasia Doa Makbul di http://www.mediaumatislam.blogspot.com).
D.
Tata cara pelaksanaan
Shalat malam (Tahajud) tidak
dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama
kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at,
dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang
baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam.
Sebagaimana diterangkan
oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan
Muslim )
Adapun Kaifiat yang
diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat
malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir.
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir.
Adapun surat yang dibaca
dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat
Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat
Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut
belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.
Atau kalau diurutkan :
- Niat shalat Tahajjud didalam hati berbarengan dengan
Takbiratul Ihram. "Aku niat shalat sunah Tahajjud dua rakaat karena
Allah"
Baca “Usolli shollat tahajudi rokataeni mustakbilalkiblati sunnatan lillahita’ala (Di baca sebelum takbir) - Membaca doa Iftitah
- Membaca surat al-Fatihah
Membaca salah satu surat didalam al-qur’an : Afdhalnya rokaat pertama membaca Surat Al-Baqarah ayat 284-286 dan rakaat kedua membaca surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Atau rokaat pertama membaca surat al Kafirun dan rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas. Atau jika tidak tahu rokaat pertama dan kedua setelah membaca Surat Al-fatihah membaca surat pendek Al-qur’an yang tahu saja. - Ruku' sambil membaca Tasbih tiga kali
- I'tidal sambil membaca bacaannya
- Sujud pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
- Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
- Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
- Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rokaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali dan rakaat-rakaat selanjutnya sama dilakukan seperti contoh diatas.
- Setelah selesai shalat Tahajjud bacalah zikir yang mudah ( Allah - Allah - Allah ) terutama perbanyak Istigfar (mohon ampun). Dan sampaikanlah doa-doa yang kita inginkan langsung pada Alloh SWT.
- Doa Sholat Tahajud
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika
bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi
wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin,
wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa
wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan
naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa
sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa
‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu,
faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal
muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa
haula quwwata illa billah.
Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah
penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah
segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah
yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah
haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari
kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal)
kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada
engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan
dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah
Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau
Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati
hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Semoga
bermanfaat.
(Disadur
dari berbagai sumber)
TATA CARA SHOLAT SUNNAT ISTIKHARAH
Shalat Istikharah
Shalat Istikharah
dilakukan guna menemukan keputusan yang terbaik dengan memohon bantuan Allah
SWT. Manusia adalah makhluk yang lemah. Manusia memiliki keterbatasan ilmu
pengetahuan dan kemampuan. Allah SWT Maha Segala-galanya. Dia Maha Mengetahui
mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk kita. Untuk itu sebagai hambaNya
kita selalu meminta bimbingan serta petunjuk atas hidup kita. Kita harus yakin
bahwa jika kita berserah diri kepada Allah SWT maka Dia akan membantu kita.
Di zaman sekarang sering kita lihat sebagian orang mempraktekkan berbagai macam takhayul untuk membantu mereka memilih dan membuat suatu keputusan dalam hidup. Sebagian orang menggunakan media membaca telapak tangan. Masyarakat Arab pagan (masa lalu) menggunakan media anak panah atau arah burung. Jika ada seekor burung terbang ke satu arah maka dianggap itu pertanda buruk dan jika si burung tersebut terbang ke arah lainnya maka itu dianggap sebagai pertanda baik.
Islam tidak mengenal takhayul. Islam mengajarkan prinsip dasar bahwa pengetahuan tentang masa depan hanya milik Allah SWT. Dan untuk itu jalan satu-satunya bagi mereka yang beriman adalah dengan meminta bantuan Sang Pencipta yang Maha Mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Shalat Istikharah merupakan salah satu cara untuk meminta bantuan dan pertolongan dari Allah SWT ketika kita harus memilih pilihan yang terbaik diantara beberapa pilihan yang ada. Shalat Istikharah dilakukan setelah sebelumnya berwudhu lalu shalat dua rakaat dan sesudahnya membaca Doa Istikharah. Nabi Muhammad SAW besabda "Tidak akan rugi orang yang mengerjakan istikharah dan tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah."
Di zaman sekarang sering kita lihat sebagian orang mempraktekkan berbagai macam takhayul untuk membantu mereka memilih dan membuat suatu keputusan dalam hidup. Sebagian orang menggunakan media membaca telapak tangan. Masyarakat Arab pagan (masa lalu) menggunakan media anak panah atau arah burung. Jika ada seekor burung terbang ke satu arah maka dianggap itu pertanda buruk dan jika si burung tersebut terbang ke arah lainnya maka itu dianggap sebagai pertanda baik.
Islam tidak mengenal takhayul. Islam mengajarkan prinsip dasar bahwa pengetahuan tentang masa depan hanya milik Allah SWT. Dan untuk itu jalan satu-satunya bagi mereka yang beriman adalah dengan meminta bantuan Sang Pencipta yang Maha Mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Shalat Istikharah merupakan salah satu cara untuk meminta bantuan dan pertolongan dari Allah SWT ketika kita harus memilih pilihan yang terbaik diantara beberapa pilihan yang ada. Shalat Istikharah dilakukan setelah sebelumnya berwudhu lalu shalat dua rakaat dan sesudahnya membaca Doa Istikharah. Nabi Muhammad SAW besabda "Tidak akan rugi orang yang mengerjakan istikharah dan tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah."
Setelah melakukan
shalat Istikharah lalu lanjutkan dengan melaksanakan keputusan yang menurut ia
terbaik dan keputusannya itu akan diberkati oleh Allah SWT. Shalat Istikharah
tidak mesti melibatkan pengalaman seseorang dengan penampakan atau lewat mimpi.
Mungkin saja sebagian orang mempunyai 'penglihatan' atau merasa terdorong
dengan hati nuraninya untuk melangkah ke suatu arah tertentu.
Pada dasarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan kapan saja namun
dianjurkan pada waktu sepertiga malam terakhir.
Shalat istikharah boleh dikerjakan dua rakaat atau hingga
dua belas rakaat (enam salam)
Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, baca
Surah Al-Kafiruun (1 kali). Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang kedua,
baca 1 Surah Al-Ikhlas (1 kali). Ada pula bacaan lainnya, selepas membaca
Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, baca ayat Al-Kursi (7 kali). Selepas
membaca Al-Fatihah pada rakaat yang kedua, baca Surah Al-Ikhlas (11 kali).
Setelah salam dilanjutkan do'a shalat istikharah kemudian memohon
petunjuk dan mengutarakan masalah yang dihadapi. Sebuah hadits tentang do'a setelah shalat istikharah dari Jabir r.a
mengemukakan bahwa do'a tersebut dapat berbunyi :
DOA
SHALAT ISTIKHARAH
"Ya
Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon
kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini
baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku
dan mudahkanlah bagi dan berkahilah aku di dalam masalah ini. Namun jika Engkau
tahu bahwa masalah ini buruk untukku, agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku
darinya dan jauhkan masalah itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan dimana pun
kebaikan itu berada dan ridhailah aku dengan kebaikan itu". (HR Al Bukhari)
Atau
Jabir
bin Abdillah d berkata: Adalah Rasulullah i mengajari kami shalat Istikharah
untuk memutuskan segala sesuatu, sebagaimana mengajari surah Al-Qur-an. Beliau
bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu mempunyai rencana untuk
mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunah (Istikharah) dua rakaat,
kemudian bacalah doa ini:
74- ((اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ
مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ
أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ
هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ
وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ
وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا
اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ
قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ
لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ)).
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan
yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk
mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari
anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak
kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha
Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini
(orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam
agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau Nabi i bersabda: …di dunia atau
akhirat sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan
tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku
dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan
persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di
mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.”[1]
Dikutip
dari Hisnul Muslim do’a nomor 74
Semoga
Bermanfaat
Disadur
dari berbagai sumber
Langganan:
Postingan (Atom)