Rabu, 26 Juni 2013

SEKILAS TENTANG MAULID NABI SAW



Maulid / Hari Lahir Nabi Muhammad saw

Maulid Nabi Muhammad SAW terkadang Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد، مولد النبي‎), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang dalam tahun Hijriyah jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Kata maulid atau milad adalah dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Sejarah Maulid
Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil, di Irak pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya sendiri justru berasal dari Sultan Salahuddin sendiri. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat juang kaum muslimin saat itu, yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem.

Hadist

sabda Nabi:
“Pada mulanya Islam itu asing dan akan kembali asing dan akan kembali asing, maka berbahagianlah bagi orang-orang asing, yakni mereka yang telah menghidupkan sunah Nabi, setelah dirusak orang. Orang yang berpegang teguh dengan sunahku ketika terjadi wabah dekadensi moral, pahalanya sama dengan pahala seratus orang yang mati syahid.” (HR. Ibnu Abbas)
(Sambutlah Maulid ini dengan melaksanakan sunnah-sunnah nabi Muhammad saw)

KISAH
SHALAWAT PADA RASULULLAH
Imam al-Ghazali

Dikisahkan, ada seseorang melihat satu makhluk yang sangat jelek di padang sahara. Lalu dia bertanya, "Siapakah kamu?' "Aku amalan jelekmu," jawab makhluk itu. "Apa yang dapat menyelamatkanku darimu?" "Shalawat kepada Nabi Saw., sebagaimana sabda beliau,

"
Shalawat itu berada di atas cahaya, di atas ash-shirath. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku pada hari Jum'at sebanyak delapan puluh kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama delapan puluh tahun."

Kisah lain, ada seseorang yang tidak pernah bershalawat pada junjungan kita, Muhammad Saw. Pada suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Saw. Beliau tidak menoleh kepadanya. Oleh karena itu dia bertanya, "Ya Rasulullah, apakah Anda marah kepada saya?" "Tidak," jawab Nabi Saw. "Lalu mengapa Anda tidak memandang saya?" "Karena aku tidak mengenalmu. Bagaimana Anda tidak mengenal saya, padahal saya termasuk umat Anda? Para ulama mengatakan bahwa Anda lebih mengenal umat Anda daripada seorang ibu mengenal anaknya."

"Mereka benar, tetapi engkau tidak mengingatku dengan shalawat. Sebab aku mengenal umatku menurut kadar shalawat mereka kepadaku." Setelah terbangun, orang itu mewajibkan dirinya selalu bershalawat kepada Nabi Saw seratus kali sehari. Selang beberapa waktu ia bermimpi lagi bertemu Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Kini aku mengenalmu dan aku memberikan syafaat kepadamu, karena engkau telah menjadi pecinta rasul."

          Meskipun sudah menjelang akhir mulud dalam penanggalan islam, atau tepatnya tanggal 7 ba’da mulud 1430 hijriah bertepatan dengan 03 April 2009 dalam penanggalan masehi.
“Kita Sambut Maulid Nabi Muhammad saw” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar