Selasa, 25 Juni 2013

PERGILAH KE NERAKA YANG KEKAL

Pergilah Ke Negeri Yang Kekal
Fiqhislam.com - "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal." (QS. Ali-Imran [3] : 133-136)
Pergilah Ke Negeri Yang KekalRasulullah shallahu alaihi wassalam dahulu seringkali berbicara tentang Surga. Yang beliau maksud adalah keridhaan Allah. Sebagian orang pernah meminta kekuasaan kepada beliau. Beliau bersabda, "Surga".
Orang-orang pun bertanya," Apa yang anda ingin kami lakukan?".
"Kalian jual diri kepada Allah," jawab beliau.
"Lalu apa yang akan kami dapat?" tanya mereka.
"Surga," jawab beliau.
Mereka berkata, "Kalau begitu, transaksi ini sangat menguntungkan. Kami tak akan membatalkanya".
Rasulullah shallahu alaihi wassalam tidak menjanjikan kepada mereka istana, emas, perak, atau kedudukan, tetapi semata-mata Surga.
Mereka ditempa matahari, lapar, dan dahaga. Tubuh mereka cacat, karena luka-luka. Mereka sakit, cerai-berai, diusir, dan dipenjara.
Tetapi, mereka tidak menghendaki apa-apa selain Allah, kemudian Surga.
Abdullah bin Hudzaifah, ketika menjadi tawanan, dibawa menghadap Raja Persia. Sang Raja berkata kepadanya, "Hai Abdullah bin Hudzaifah, apakah kamu bersedia keluar dari agama Muhammad dengan imbalan keberi separuh kerajaanku?"
Abdullah bin Hudzaifah menjawab, "Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sekedip matapun aku tidak akan mundur dari agama Muhammad, walaupun engkau memberiku seluruh kerajaanmu dan kerajaan bapak dan kakekmu!" ujarnya.
Rasulullah shallahu alaihi wassalam mengajar para shahabat beliau bahwa dunia ini berumur pendek, enam puluh tahun, tujuh puluh tahun. Betapapun laparnya seseorang, betapapun dahaganya, betapapun ia tidur diatas tikar kasar, dan betapa berat kesulitan yang ia hadapi, tapi dia beramal demi surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda ketika sedang duduk bersama para shahabat di tempat kediaman Amir, "Tadi malam aku masuk Surga dan aku mendengar suara terompah Bilal". Lalu Rasulullah shallahu alaihi wassalam, bertanya kepada Bilal, "Bilal, apa yang dahulu kami lakukan, sehingga kamu masuk Surga?". Bilal menjawab, "Rasulullah, saya tidak banyak berpuasa, shalat, atau sedekah. Hanya saja setiap kali berwudhu, saya pasti shalat dua rakaat setelahnya," jawabnya.
Suatu hari Rasulullah shallahu alaihi wassalam, menyeru para shahabat dari atas mimbar:
"Adakah yang menggiatkan diri menuju Surga? Sesungguhnya Surga itu, demi Allah yang menggenggam jiwaku, adalah yang megah, cahaya yang gemerlap, sungai yang bergelombang. Adakah yang menggiatkan diri menuru Surga?"
Para shahabat menyahut, "Kami, wahai Rasulullah."
"Ucapkan, 'insya Allah," pesan beliau.
Para shahabat berangkat menuju perang Uhud dalam keadaan perut lapar, kerongkongan haus, rumah berbuat dari tanah. Mereka patahkan sarung pedang dengan lutut, karena mereka menghendaki Surga. Sewaktu berhadapan dengan kaum kafir, sebagian dari mereka melarikan diri. Tapi Anas ibnun Nadhr terus bertempur. Sa'ad bin Mu'adz bertanya, "Kemana kamu hendak pergi, Anas?"
Ia menjawab, "Menjauhlah dariku, Sa'ad! Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sungguh aku mencium bau Surga merebak dari kaki Gunung Uhud!"
Kaum Muslimin berbaris dalam perang Badr. Rasulullah shallahu alaihi wassalam lalu tampil dengan baju besinya, dan bersaba, "Hai pasukan Badr, demi Allah, sungguh dia telah memperindah surga untuk kalian. Jarak antara kalian dan Surga tidak lebih dari sekadar kalian terbunuh oleh mereka. Dengan begitu kamu akan masuk Surga".
Rasulullah shallahu alaihi wassalam menyerukan jihad. Hanzhalah yang sedang menikmati malam pertama pengantin dan belum mandi junub, ikut berangkat. Ia sandang pedangnya dan bertmpur sampai syahid terbunuh.
Rasulullah shallahu alaihi wassalam menatap ke arah langit, tapi kemudian beliau palingkan lagi wajahnya. "Coba tanya keluarga Hanzhalah, apa yang telah dilakukannya!" pinta beliau.
Para shahabat pun menanyai mereka. Mereka mengantarkan bahwa dia berangkat perang dalam keadaan junub. Kemudian Rasulullah shallahu alaihi wassalam memberitahu mereka bahwa para malaikat telah memandikannya. Selamat buat dia!"
إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١١
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengn memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, sehingga mereka membunuh atau dibunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung." (QS. At-Taubah [9] : 111)
Yang paling kita takutkan adalah kalau kita tunduk kepada dunia, puas dengan istana dunia, dengan villa dunia, dan meninggalkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Lebih dari itu, di sana pun tidak ada penyakit, tidak ada kegilisahan, kecemasan, maupun kesedihan. Mereka juga tidak kecing, membuang kotoran, dan tidak sedih. Hati mereka satu, bersih dari iri, dengki, dan dendam.
Rasulullah shallahu alaihi wassalam, bersabda, "Aku masuk Surga dan melihat sebuah istana putih. Aku bertanya, 'Milik siapa istana ini?' Mereka menjawab, 'Miliki Umar ibn Khaththab'. Aku ingin masuk, tetapi teringat kecemburuan Umar. Mendengar itu, Umar menangis. Katanya, 'Apakah saya akan cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?'."
Seolah-olah dia berkata, "Engkaulah yang memberi hidayah kepadaku, sehigga aku masuk Islam. Engkau yang mengenalkan aku kepada Allah. Engkau pula yang memasukkan aku ke Surga dengan izin Allah. Mana mungkin aku cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?"
Kemudian Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda, "Siapa yang bersedia membunuh Khalid bin Sufyan, salah seorang penjahat, dan aku jamin masuk Surga?"
Abdullah bin Unais, seorang pemuda berusia tiga puluh tahun, spontan menjawab, "Apakah Anda jamin saya masuk Surga, wahai Rasulullah?"
Beliau menegaskan, "Aku jamin masuk Surga!"
Tidak lama setelah itu, Abdullah bin Unais, membunuhnya dan membawa kepalanya kepada beliau. Katanya, "Rasulullah, berilah saya sesuatu yang menjadi tanda bahwa saya merupakan salah satu penghuni Surga".
Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda, "Ambillah tongkat ini sebagai tanda (perjanjian) antara aku dan kamu sewaktu kita bertemu Allah di hari Kiamat di mana kamu bertelekan padanya. Orang yang bertelekan pada tongkat di Surga jumlahnya sedikit".
Abdullah pun mengambil tongkat itu dengan penuh keyakinan. Karena itu, dia selalu membawanya, saat tidur maupun bangun. Bahkan saat matipun tongkat itu dikubur bersamanya. Dia akan membawanya bertemu Rasulullah shallahu alaihi wassalam di hari Kiamat, dan akan bertelekan padanya di dalam Surga.
Seorang pria Badui menghadap Nabi shallahu alaihi wassalam, lalu menyatakan beriman dan mengikuti beliau. Dalam peperangan Nabi shallalahu alaihi wassalam berhasil mendapatkan tawanan wanita. Beliau membagikannya kepada para pasukan, termasuk kepada orang Badui tadi.
Tetapi orang itu berkata, "Bukan untuk ini saya mengikut Anda."
Rasulullah shallahu alaihi wassalam, bersabda, "Kalau kamu jujur, pasti Allah akan membalas kejujuranmu."
Kemudian, Allah memberinya apa yang ia angan-angankan. Ia terbunuh dalam pertempuran dan menjadi salah seorang Syuhada. Wallalu'alam.
eramuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar