Tahap Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran
Setelah Allah
Ta`ala menyebutkan dalam Al Qur'an tentang embriologi, Rasulullah SAW
juga menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Abdurrahman
Abdullah bin Mas'ud RA. Bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang selalu
benar dan dibenarkan "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan
kejadiannya dalam rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah. Kemudian menjadi
'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah selama itu juga,
kemudian diutus kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh padanya dan
ditetapkan empat perkara : ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia
celaka atau bahagia” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Al Qur'an dan Al Hadits di atas menunujukkan bahwa Allah Ta`ala menciptakan manusia melalui fase-fase berikut :
Nuthfah
nuthfatun
adalah sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang telah bertemu dan
terjadi pembuahan kemudian terjadi perubahan dari keadaan yang satu
kepada yang lain dan dari bentuk yang satu kepada bentuk yang lain.
Riset para ahli embriologi menyebutkan bahwa selain mengandung
spermatozoa (sperma) air mani juga tersusun dari berbagai campuran yang
berlainan yang mempunyai fungsi masing-masing, misalnya mengandung gula
yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi spermatozoa, menetralkan
asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan
pergerakan sperma. Air mani yang tersusun dari berbagai campuran
tersebut telah disebutkan dalam Al- Qur'an. "Yang membuat segala
sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati
air yang hina (mani)". (QS. As Sajdah : 7-8).
Kata-kata sulalah (saripati) pada ayat tersebut merupakan bagian yang mendasar atau "bagian dari satu kesatuan".
'Alaqah
Peringkat
pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu pertama / hari ketujuh .
Pada hari yang ketujuh telor yang sudah disenyawakan itu akan tertanam
di dinding rahim (qarar makin). Selepas itu Kami mengubah nutfah menjadi
alaqah.
" Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah"
al-Mukminun : 14'. Alaqah secara bahasa mempunyai arti sesuatu yang
mengambang atau menempel, sedangkan pada 'alaqah ini embrio berbentuk
segumpal darah sebagaimana ditegaskan Allah SWT : "Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah" (QS. Al 'Alaq : 2)
'Alaqah
merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam istilah
biologi sel ini disebut zigot sebagai "segumpal darah", istilah 'alaqah
ini juga tersebut dalam firman Allah SWT : "kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,dan menyempurnakannya". (QS. Al Qiyamah : 38).
Mudghah
Pembentukan
mudghah dikatakan berlaku pada minggu keempat. Perkataan mudghah
disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu surah al-Hajj ayat 5
dan surah al-Mukminun ayat 14
“Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula)
di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu
Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah”. (QS. al-Hajj ayat 5)
"...lalu segumpal darah itu Kami jadikan daging,..." ( QS. Al Mukminun : 14)
Mudghah
yang mempunyai arti segumpal daging ini merupakan fase yang mana
berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta
alur-alur.
Embrio
yang tumbuh berumur 40-42 hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan
karena sudah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan
tulang sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW dari Hudzaifah ibnu
Asid : "Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah
Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran,
penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya
Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah
memutuskan apa yang dikehendakiNya, .." (HR. Muslim)
Diperingkat
ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan
anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah
terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai
saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup. Untuk
perkembangan seterusnya, darah mula mengalir dengan lebih banyak lagi
kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang
tujuh minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.
IZAM DAN LAHM
Pada
peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat
pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang
belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.
Firman Allah yang bermaksud :
"Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" al-Mukminun : 14
Kemudian
pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada
tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula
terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan
dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga
dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing
dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan
juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna.
Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.
Peniupan Ruh
Iaitu peringkat peniupan roh. Para
ulamak Islam menyatakan bilakah roh ditiupkan ke dalam jasad yang
sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini
berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ
tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka telah pun bermula
sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka
bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun
mempunyai hubungan dengan Allah s.w.t melalui ikatan kesaksian
sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf :
172.
dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar
di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (al-A'raf : 172.)
Dengan ini entiti roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah s.w.t
Ruh
merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa
adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna. Tentang
ruh ini Allah Ta`ala berfirman : "Dan mereka bertanya kepadamu
tentang ruh. Katakanlah "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra' : 85)
Para
ahli ilmu mendefinisikan ruh sebagai organ lembut yang berada pada
badan. Proses peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses
penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia. Proses
peniupan ruh pada embrio tersebut ketika berumur 120 hari sebagaimana
disebutkan pada hadits dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud RA.
yang sudah tersebut di atas.
Hal lain yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga kegelapan "dzulumatin tsalats". Para
pakar embriologi menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu
adalah ; 1. Dinding bagian dalam perut ibu, 2. Dinding uterus, dan 3.
Membran amniokorionik. Maha benar Allah Ta`ala dengan firmanNya : "…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan…". (QS. Az Zumar : 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar