Ayatullah Khomeini
Pada 33 tahun lalu, Ayatullah Khomeini kembali ke Iran tetelah lebih dari 14 tahun hidup di pengasingan. Pulangnya pemimpin kharismatik Syiah ini menjadi simbol dimulainya Revolusi Islam di Iran setelah menggulingkan kekuasaan monarki.
Stasiun berita BBC saat itu melaporkan, lebih dari lima juta warga berbaris di jalanan Teheran saat pemimpin Syiah Iran tersebut tiba di bandara Teheran dari Paris, Prancis
Khomeini diasingkan ke Irak pada tahun 1964 setahun setelah ia dipenjarakan oleh Shah Iran. Pada tahun 1978, Khomeini pindah ke Paris dan mulai menyusun gerakan revolusi Islamnya di ibukota Prancis tersebut.
Pada Januari 1979, gerakan revolusi yang dirancang Khomeini berhasil menggusur pemerintahan Shah Iran.
Setibanya di Iran, Khomeini terus melanjutkan gerakan revolusinya dan mulai mendukung milisi Islam yang pro kepadanya. Dua minggu kemudian, PM Shahpur Bakhtiar yang pro Shah mengundurkan diri dan Khomeini menunjuk Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri yang baru.
Dua bulan kemudian, pada April 1979, Khomeini mengumumkan berdirinya Republik Islam Iran. Di dalam pemerintahan Iran yang baru ini, Ayatullah Khomeini berperan sebagai pemimpin tertinggi sekaligus pemimpin spiritual Iran. Khomeini meninggal pada bulan Juni 1989, sepuluh tahun sejak kepulangannya ke Iran.
• SUMBER VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar