Rabu, 06 Oktober 2010

Belajar Sholat Pardu Bag.1

SHOLAT PARDU


Diantara beberapa hal yang dilakukan sebelum sholat membatasi tempat sholat, bias dengan dinding, dengan tongkat, dengan menghamparkan sajadah / tikar atau juga dengan garis, supaya orang tidak lewat di depan orang yang sedang sholat, sebab lewat di depan orang sholat dalam ilmu fiqh itu hukumnya haram.
Sabda Rasululloh SAW :
“Kalau orang yang lewat di depan orang sholat mengetahui dosa yang akan didapatinya, tentu lebih baik dia berhenti (menanti) empat puluh tahun daripada lewat di depan orang sholat.” (HR Sepakat ahli hadist).
“Apabila seseorang sholat menghadapi sesuatu yang membatasinya dari manusia, kemudian ada orang hendak lewat di depannya, hendaklah di cegahnya orang itu. Jika orang itu tidak menghiraukan, hendaklah dibunuhnya; sesungguhnya dia adalah setan.” (HR Sepakat ahli hadist).

Waktu sholat pardu
Firman Alloh SWT dalam surat An-Nisa ayat 103 : “Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Sholat yang pardu / wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap orang yang telah baligh lagi berakal adalah lima kali sekali.
Sabda Rasululloh SAW : ”Telah dipardukan Alloh SWT atas umatku pada malam Isra’ lima puluh sholat. Maka senantiasa aku kembali ke hadirat Ilahi, dan saya minta keringanan sehingga dijadikan-Nya menjadi lima kali dalam sehari semalam.” (HR Sepakat ahli hadist).
1. Sholat duhur
Awal waktunya adalah setelah tergelincir matahari dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila baying-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya, selain dari baying-bayang ketika matahari sedang menonggak (tepat di atas ubun-ubun).
2. Sholat ashar
Waktunya mulai dari habis duhur; baying-bayang sesuatu lebih daripada panjangnya selain dari baying-bayang ketika matahari sedang menonggak, sampai terbenam matahari.
3. Sholat magrib
Waktunya dari terbenam matahari sampai terbenam syafaq (teja) merah.
4. Sholat isya
Waktunya mulai dari terbenam syafaq merah (sehabis waktu magrib) sampai terbit fajar kedua.
5. Sholat subuh
Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit matahari.
Rasululloh SAW bersabda :
“Saya telah dijadikan imam oleh jibril di baitullloh dua kali, maka ia sholat bersama saya; sholat duhur ketika tergelincir matahari, sholat asar ketika baying-bayang sesuatu menyamainya, sholat maghrib ketika terbenam matahari, sholat isya ketiak terbenam syafaq, dan sholat subuh ketika fajar bercahaya. Maka besoknya sholat pulalah ia bersama saya; sholay ashar ketika baying-bayang sesuatu dua kali panjangnya, sholat maghrib ketika orang berbuka puasa, sholat isya ketika sepertiga malam, dan sholat subuh ketika menguning cahaya pagi, lalu jibril berkata, ‘Inilah waktu sholat nabi-nabi sebelum engkau, dan waktu sholat ialah antara dua waktu ini.”(HR Abu dawud dan lain-lainnya).
“Waktu duhur ialah apabila tergelincir matahari ke sebelah barat, selama belum dating waktu ashar.”(HR Muslim).
“Ashar waktunya sebelum terbenam matahari.”(HR Muslim).
“Maghrib waktunya sebelum hilang pajar.”(HR Muslim).
“Tidur itu tidak sia-sia, tetapi sesungguhnya yang sia-sia itu ialah orang yang tidak sholat hingga masuk pula waktu sholat yang lain.”(HR Muslim).
Sholat itu hendaknya dikerjakan di awal waktu / tepat waktu dan haram men-ta-khir-kan (melalaikan) sholat sampai habis waktunya, makruh tidur sesudah masuk waktu sholat, sedangkan ia belum sholat.
Firman Alloh SWT dalam surat Al-Ma’un ayat 4-5 : “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya.”
Bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar