Kamis, 07 Februari 2013

Mengungkap Rahasia Sholawat Pada Rosul


RAHASIA SHALAWAT PADA RASULULLAH
Imam al-Ghazali

Dikisahkan, ada seseorang melihat satu makhluk yang sangat jelek di padang sahara. Lalu dia bertanya, "Siapakah kamu?' "Aku amalan jelekmu," jawab makhluk itu. "Apa yang dapat menyelamatkanku darimu?" "Shalawat kepada Nabi Saw., sebagaimana sabda beliau,
"Shalawat itu berada di atas cahaya, di atas ash-shirath. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku pada hari Jum'at sebanyak delapan puluh kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama delapan puluh tahun."

Kisah lain, ada seseorang yang tidak pernah bershalawat pada junjungan kita, Muhammad Saw. Pada suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Saw. Beliau tidak menoleh kepadanya. Oleh karena itu dia bertanya, "Ya Rasulullah, apakah Anda marah kepada saya?" "Tidak," jawab Nabi Saw. "Lalu mengapa Anda tidak memandang saya?" "Karena aku tidak mengenalmu. Bagaimana Anda tidak mengenal saya, padahal saya termasuk umat Anda? Para ulama mengatakan bahwa Anda lebih mengenal umat Anda daripada seorang ibu mengenal anaknya."

"Mereka benar, tetapi engkau tidak mengingatku dengan shalawat. Sebab aku mengenal umatku menurut kadar shalawat mereka kepadaku." Setelah terbangun, orang itu mewajibkan dirinya selalu bershalawat kepada Nabi Saw seratus kali sehari. Selang beberapa waktu ia bermimpi lagi bertemu Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Kini aku mengenalmu dan aku memberikan syafaat kepadamu, karena engkau telah menjadi pecinta rasul."
Salah satu sholawat pada rosul adalah sholawat nariyah.
Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.
Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih dahulu.
Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.
Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.
Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari itba' (mengikuti) ajaran syekh.
Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang kuat, sebab Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya punya pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita berdoa tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya tertolak.
sholawat nariyah :"Allohumma sholli shollatan kamilah wa sallim salaman. Taman 'ala sayyidina Muhammadiladzi tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu. Wa tuqdhobihil hawa iju wa tunna lu bihiro 'ibu wa husnul khowatim wa yustaqol ghomawu biwaj hihil kariim wa 'ala aalihi washosbihi fii kulli lamhatin wa hafasim bi'adadi kulli ma'luu mi laka ya robbal 'aalamiin"
Artinya :
"Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurnah itu semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan Engkau, Ya Tuhan semesta alam"

sekian
Semoga bermanfaat
(Disadur dari berbagai sumber)

Imang Hilman ‘09


Mengungkap Rahasia Doa Yang Makbul


RAHASIA DOA YANG DIKABULKAN OLEH ALLOH SWT (DOA MAKBUL)

Doa merupakan senjata ampuh seorang muslim yang memiliki hajat/kemauan agar hajat/kemauannya itu terkabul. Tetapi terkadang sebagaian orang muslim tidak mengerti hakikat dan inti kandungan doa itu sendiri menurut sunnah dan al-qur’an. sehingga tatkala doa itu tak kunjung di kabulkan oleh Alloh SWT, doa menjadi sebuah kemurkaan dan bukan lagi sebuah senjata bagi seorang muslim.
Sudah lelah rasanya berdoa dan munajat, namun mengapa Alloh SWT tidak pula memperkenankan. permohonan dan hajat terkabulkan. Kadang kecewa dan putus asa bila demikian adanya. Bahkan timbul penilaian, Alloh SWT telah ingkar janji dengan perkataan-Nya sendiri. Padahal Dia telah menyatakan, “Ud’unii astajiblakum”, berdoalah kepada-Ku, niscaya Ku-kabulkan. Tapi mana buktinya!. Itulah gambaran sederhana seorang muslim yang tidak mengerti akan hakikat dan inti kandungan doa itu menurut sunnah dan al-qur’an.
 Dalam sebuah kisah dituturkan, pada suatu hari Saad bin Abi Waqqos bertanya kepada Rosululloh, doakan aku kepada Alloh agar aku dijadikan oleh Alloh orang yang makbul doanya. “Rosululloh menjawab, “Hai Saad, makanlah yang baik (halal) tentu engkau menjadi orang yang makbul doanya. Demi Alloh yang memegang jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang yang pernah melemparkan sesuap makanan haram ke dalam mulutnya (perutnya), maka tidaklah akan dikabulkan doanya selama 40 hari. Siapa saja manusia yang dagingnya tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang berhak untuk orang itu.” (HR. Alhaafidh Abubakar bin Mardawih dikutip oleh Alhaafidh Ibnu Kathin dalam tafsirnya).
Jadi, apa yang menyebabkan doa tidak dikabulkan? Banyak hal yang menyebabkan permohonan dan hajat tidak diperkenankan dan tidak dikabulkan oleh Alloh SWT. Sudahkah kita menghindari perut kita dari makanan dan minuman yang diharamkan Alloh! Bila masih tetap saja perut kita terisi dengan hal-hal yang haram, tentulah doa yang kita panjatkan tak pernah Alloh kabulkan. Sesuap makanan saja, akan mengakibatkan doa kita selama 40 hari tidak terkabul. Apabila makanan haram yang masuk ke perut kita lebih dari sesuap bagaimana? Tentunya berapa puluh hari, berapa ratus hari atau berapa ribu hari doa kita baru akan dikabulkan oleh Alloh SWT.
Untuk itu agar doa dikabulkan oleh Alloh SWT, perlu sebuah pengetahuan dan pemahaman inti dari doa serta cara-cara berdoa menurut Al-qur’an dan sunnah.
1.      Hindari perut dari kemasukan barang-barang haram. Jangan sampai sesuap pun barang haram kita makan. Jangan setegukpun minuman haram kita minum. Selektiflah dalam hal memilih makanan dan minuman. Jika kita ragu akan halalnya maka tinggalkan.
Alloh berfirman,”Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(QS. Al-Baqoroh : 168).
Memakan makanan yang halal adalah merupakan bentuk ketaatan kita kepada Alloh SWT dalam memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika kita selalu taat kepada Alloh SWT dalam segala langkah yang kita jalani tentulah Alloh SWT akan mengabulkan segala doa dan permintaan kita.
“Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaku maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka berikan kapada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(QS. Al-baqoroh : 186)
2.      Karena doa ini pekerjaan yang agung dan sangat utama, sebagai inti ibadah, maka dalam pelaksanaannya berdoa harus khusyuk dan serius tidak dengan main-main. Usahakan dalam berdoa ini dengan penuh keyakinan, penuh harap dan rasa takut. Merendahkan diri dengan suara yang lirih, tenang, tidak tergesa-gesa, dengan keimanan, dan tahu akan hakikat yang diminta. Alloh telah nyatakan dalam sebuah surat Al-qur’an.
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut..”(QS. Al-A’raf : 55)
3.      Mengetahui waktu-waktu doa dikabubulkan. Walaupun berdoa ini bisa dilakukan sembarang waktu, namun ada waktu-waktu yang memang disunatkan. Insya Alloh pada waktu-waktu ini doa akan diperkenankan dan dikabulkan :
a.       Di tengah malam sunyi dimana orang-orang lelap tertidur. Sambil kita menunaikan ibadah sholat sunat tahajud dan bermunajat kepada alloh.
b.      Di akhir-akhir sholat fardu. Di waktu Tahiyyat akhir adalah waktu yang sangat tepat dalam berdoa.
Rosululloh SAW ditanya,”Pada waktu apa doa manusia lebih di dengar alloh?”
Lalu Rosululloh menjawab, “Pada tengah malam, pada akhir tiap sholat pardu.” (Mashabih Assunah).
c.       Selain pada tengah malam dan pada akhir sholat pardu, ada juda waktu-waktu yang dimakbulkan doanya, dan inipun merupakan sunnah-sunnah Rosululloh SAW. Seperti di sepertiga malam sampai pajar, diantara adzan dan iqomat, di waktu sujud, di bulan ramadhan dan di malam lailatul qodar.
4.      Orang-orang tertentu yang dikabulkan doanya. Walaupun setiap orang yang berdoa kepada Alloh SWT dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat-syarat akan dikabulkan, namun ada orang yang doanya di jamin diperkenankan oleh Alloh SWT. Setiap ratapan dan doanya di dengar dan dikabulkan. Alloh SWT ridlo kepada mereka dan begitu menaruh perhatian yang sangat. Alloh SWT istimewakan mereka, karena pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada tara, akhlak yang mulia dan juga katabahannya dalam menapaki kebenaran. Mereka itu adalah.
a.       Kedua orang tua yang mengasuh, mendidik dan menafkahi anaknya dengan rizki yang halal dan penuh kasih sayang. Mereka bimbing anaknya menuju jalan yang di ridloi Alloh, sampai usia anak dewasa. Orang tua yang seperti inilah yang segala permintaan dan permohonannya dikabulkan.
b.      Musafir yang bepergian untuk maksud yang baik dan tujuan mulia.
c.       Seorang muslim yang menolong orang lain yang dalam kesempitan.
d.      Seorang muslim yang mendoakan teman-temannya yang tidak hadir.
e.       Doa orang sholih.
Dan di dalam sebuah hadist di riwayatkan ada tiga kriteria orang yang tidak akan di tolak doanya oleh Alloh SWT.
a.       Orang yang berpuasa sampai dia berbuka.
b.      Penguasa yang adil.
c.       Orang yang teraniaya

 “Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka : orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Alloh SWT ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Alloh bertitah,”Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Attirmidzi).
Didalam berdoa juga ada hal-hal yang perlu diperhatikan atau dengan kata lain adalah tatakrama berdoa. Sebagaimana kita menghadapi seorang atasan kita atau mungkin presiden, nah dalam berdoa, yang kita hadapi adalah Alloh SWT sang Maha segalanya, yang menjadi Tuhan kita.
1.       Agar  memperhatikan waktu-waktu yang mulia seperti hari wukuf di Arafah, bulan Ramadan, hari Jumat, sepertiga malam atau pada jam sahur dll.
2.      Agar  mencari kesempatan keadaan-keadaan yang dianggap utama seperti ketika sujud, di tengah-tengah kecamuk pertempuran, tatkala turun hujan, waktu iqamah shalat atau pada saat hati sedang merasa gembira.
3.      menghadap Qiblat dan mengangkat kedua telapak tangan hingga bagian dalamnya terlihat.
4.      Memperlahan (tidak mengeraskan) suara ketika berdoa, sebab Allah SWT, bukan Tuhan yang tuli. Di samping itu, sikap tidak mengeraskan suara (tadlarru’ wa khufyah) dalam berdoa mengesankan keikhlasan.
5.      Tidak memaksakan lantunan doa dengan irama lagu (al-saja’) dan tidak berlebihan dalam materi doa. Sebab, terkadang ada orang berdoa dengan berlebihan tanpa memahami kemaslahatan yang patut didapati oleh dirinya sesuai kondisi yang meliputinya. Hal terbaik ialah memanjatkan doa-doa yang berasal dari Nabi dan ulama salaf dengan suara merendah tanpa kesan menunjukkan kefasihan ucapan.
6.      Merasa rendah diri, tenang dan merasa bergetar hatinya. Sebab, terkadang jika Allah swt, mencintai hamba-Nya, maka memberikan cobaan sehingga Tuhan mendengar rintihannya.
7.      Agar dia merasa mantap dengan permohonannya, meyakini terkabulnya doa itu (ijabah du’aih), dan memiliki pengharapan dalam doanya.
8.      Agar ia mendesak dan mengulang sampai tiga kali dan tidak menganggap lamban keterkabulannya doa yang dipanjatkan (al-istibtha’ bi al-ijabah).
9.      Hendaknya ia membuka doa dengan menyebut nama Allah (dzikir) dan shalawat kepada Nabi Muhammad saw, dan menutupnya dengan hal tersebut juga.
Dari rangkaian diatas tentang doa, nyatalah bahwa berdoa itu tidak sembarangan dan main-main. Tapi memerlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi, sehingga janji-janji Alloh yang akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya akan menjadi kenyataan. Namun harus diingat bahwa Alloh dalam mengabulkan doa seseorang hamba ada yang langsung terkabul di dunia, ada yang di tabung sampai akhirat, ada pula diganti dengan mencegahnya dari bencana.
“Tiada seorang berdoa kepada Alloh dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuk sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegah dari musibah (bencana) yang serupa.”(HR. Atthabrani).

“Selesai”

Semoga bermanfaat
(Disadur dari berbagai sumber)

Imang Hilman ‘09