Rabu, 26 Juni 2013

DOA DAN AMALAN DIMUDAHKAN MENDAPAT REZEKY



DOA dan Amalan Agar Mudah Dalam Mendatangkan Rezeky

Islam merupakan agama yang memberikan barokah / berkah. Tidak hanya di sunia tetapi juga di akhirat. Dan merupaka agama yang menjadi solusi artinya semua permasalahan manusia apapun bentuknya dapat dipecahkan oleh Agama Islam. Salah satu contoh adalah masalah rizki.
Kemudahan dan kesukaran rizki adalah salah satu aspek pokok bekal manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan. Tapi terkadang manusia / muslim sering mengalami kendala dalam mencari rizki ini, karena memang mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan agar rizki ini mudah untuk datang dan didapat. Sehingga tidak sedikit manusia / muslim yang terjebak dalam pencarian rizki ini dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Sehingga tatkala rizki yang didapat itu sudah tidak halal lagi maka sungguh-sunggum yang mereka dapati adalah api neraka, dan mereka sungguh telah menjadi orang yang paling celaka.
Dalam sebuah ayat Al-qur’an Alloh SWT berfirman dalam surat Allail ayat 15 yang artinya Tidak ada yang masuk kedalamnya (neraka) kecuali orang yang paling celaka.
Jelaslah disini bahwa yang dibutuhkan oleh kita sebagai umat muslim adalah rizki yang benar-benar halal untuk bekal kita beribadah di dunia yang insya Alloh paedahnya akan kita rasakan di kehidupan akhirat nanti… amiiin. Karena memang kehidupan di dunia ini hanyalah sementara yang di berikan dari Alloh SWT untuk melaksanakan ibadah sebagai bekal di kehidupan akhirat yang abadi.
Disini akan di bahas amalan apa dan bagaimana cara mendatangkan rizki yang halal dan mudah. Intinya memang ada 2 prasyarat agar kita dimudahkan untuk mendapatkan rezeki :
1.      Ibadah dan Doa
2.      Ikhtiar / Berusaha / Bekerja

1.Doa
Banyak amalan / doa agar memudahkan kita dalam mendapatkan rizki yang halal :
a. Doa untuk menarik rezeki dari setiap penjuru dunia

      Artinya: “Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad sebanyak aneka rupa rezeki. Wahai Dzat yang maha meluaskan rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakkanlah rezekiku dari segenap setiap penjuru dari perbendaharaan rezeki-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu juga. Dan, limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat beliau”
Di amalkan minimal 7 kali setiap selesai sholat fardu. Di anjurkan sebanyak-banyaknya.
b. 3. Doa untuk mendapatkan rezeki yang melimpah

            ALLAHUMMA YAA AHADU YAA WAAHIDU YAA MAUJUUDU YAA JAWWAADU YAA BAASITHU YAA KARIIMU YAA WAH-HAABU YAA DZATH THOULI YAA GHANIYYU YAA MUGHNII YAA FATTAHU YAA RAZAAQU YAA ‘ALIIMU YAA HAYYU YAA QAYYUMU YAA RAHMAANU YAA RAHIIM YAA BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA DZAL JALAALI WAL IKRAANI YA HANNAANU YAA MANNAANU INFAHNI MINKA NAFHATIN KHAIRIN TUGHNINII ‘AMMAN SIWAAKA
Artinya: Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Tunggal tidak memiliki bagian, wahai Dzat Yang Maha Tunggal, tidak menyerupai makhluk dan tidak sekutu, wahai Dzat Yang Maujud, wahai Dzat yang amat murah hati, wahai Dzat yang Melempangkan rezeki, wahai Dzat Yang memiliki anugerah, wahai Dzat Yang maha kaya, wahai Dzat yang Maha membuka, wahai Dzat Yang Maha member rizki, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat yang Maha berdiri sendiri, wahai Dzat Yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi, wahai Dzat Yang Memiliki keagungan dan Kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Memberi, semerbakkanlah aku dari-Mu dengan semerbak yang bagus yang dapat memcukupi aku dari selain Engkau”
Diamalkan setelah sholat fardu dan di anjurkan sebanyak-banyaknya.
c. Doa memudahkan dalam mencari mata penceharian
Ridhailah kamu dengan ketetapan-Mu dan berilah kami berkah kepada kami pada segala apa yang Engkau percepat apa yang Engkau akhiri dan tidak pula menyukai mengakhiri apa yang Engkau cepatkan”
Diamalkan setelah sholat fardu dan di anjurkan sebanyak-banyaknya.

d. Doa untuk memudahkan mendapatkan rezeki yang halal
ALLAHUMMA YAA GHANIYYU YA HAMIIDU YAA MUBDI’U YAA MU’IIDU YAA RAHIIMU, YAA WADUUDU AGHNINII BI HALAALIKA‘AN HARAAMIKA WAKFINII BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAKA WA SHALLALLAHU ‘ALAA MUHAMMADIN WA AALIHI WA SALLAMA.
Artinya: “Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang memulai, wahai Dzat yang mengembalikan, wahai Dzat yang mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau.”
Diamalkan dibaca 3x setelah sholat jumat/sholat fardhu dianjurkan sebanyak-banyaknya

e. Doa wirid memudahkan membuka pintu rezeki
Yang mulia Sayyid Ali Akbar At-Tabrizi mengatakan: Sesungguhnya ayat tentang kerajaan (surat Al-Imran: 26-27), juga jika ditulis dan bawanya, dapat meluaskan pintu rizki. Selanjutnya beliau mengatakan: amalan ini telah ditajrib (dieksperimen) berkali-kali. Ayat dan cara mengamalkannya sebagai berikut:

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَ تُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ‏ِ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَ تُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ (surat Al-Imran: 26-27), بِغَيرِ حِسَابٍ
Qulillâhumma mâlikal mulki tu’til mulka man tasyâu wa tanzi’ul mulka mimman tasyâu, wa tu’izzu man tasyâu wa tudzillu man tasyâu, biyadikal khayru innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr. Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).
Caranya Mengamalkan :
» tersebut dibaca 40 kali selama 40 hari.
» Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh 3 kali. Kemudian membaca doa berikut 3 kali
اَنْتَ اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، تَجَبَّرْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَلَدٌ، وَتَعَالَيْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ شَرِيكٌ، وَتَعَظَّمْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَزِيْرٌ. يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، اِقْضِ حَاجَتِي بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ
Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka lak, tajabbarta ay yakûna laka walad, wa ta’âlayta ay yakûna laka syarîk, wa tazhzhamta ay yakûna laka wazîr. Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh, iqdhi hâjatî bihaqqi Muhammadin wa âlihi shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim ajma’în.
Engkaulah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Esa tida sekutu bagi-Mu. Terlalu Agung Engkau untuk mempunyai anak, Terlalu Tinggi Engkau untuk memiliki sekutu, Terlalu Besar Engkau untuk mempunyai menteri. Ya Allah Ya Allah Ya Allah, tunaikan hajatku dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad. Semoga semua shalawat-Mu selalu tercurahkan kepadanya dan kepada mereka semua.

f. Taubat dan istighfar

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan perbuatan dosa. Dan istighfar adalah memohon perlindungan kepada Allah dari dampak buruk dosa yang dilakukan. Yang dimaksud dengan taubat dan istighfar di sini bukan sebatas ucapan tanpa bukti nyata perbuatan sebab jika demikian maka ia berarti dusta. Taubat yang benar adalah taubat yang memberi bekas pada perbuatan pelakunya inilah taubat pembuka pintu rizki Allah. Firman Allah,


فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفارا . يرسل السماء عليكم مدرارا . ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنات ويجعل لكم أنهارا .

?Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.? (Nuh: 10-12).

Kita baca bagaimana ayat di atas menetapkan janji Allah dari istighfar yakni kemakmuran hidup: hujan turun deras, harta dan anak-anak diperbanyak sebagai bukti kemakmuran, kebun-kebun ditumbuhkan yang ditopang oleh sungai-sungai sebagai sumber hidup.
Amirul Mukminin Umar bin Khattab berpegang kepada ayat di atas manakala dia keluar meminta hujan, yang dilakukannya adalah beristighfar. Begitu pula al-Hasan al-Basri, ketika dia didatangi oleh tiga orang pengadu. Yang pertama mengadukan kekeringan, yang kedua mengadukan kesempitan hidup dan yang ketiga meminta doa agar dikaruniai anak. Al-Hasan menjawab dengan satu jawab, ?Beristighfarlah.?


            g. Bertakwa

Bertakwa kata Imam an-Nawawi adalah mentaati perintah Allah dan larangan Allah. Yang pertama dengan melaksanakannya dan yang kedua dengan menjauhinya. Takwa merupakan sebab dibukanya rizki oleh Allah bahkan ia merupakan sebab diangkatnya kesulitan. Firman Allah,


ومن يتق الله يجعل له مخرجا . ويرزقه من حيث لا يحتسب .

?Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.? (Ath-Thalaq: 2-3).

Hafizh Ibnu Katsir berkata, ?Maksud ayat ini adalah barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan melakukan apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya niscaya Allah akan memberinya jalan keluar serta rizki dari arah yang tidak diduga yakni tidak terlintas di benaknya.?
Senada dengan ayat di atas firman Allah,


ولو أن أهل القرى ءامنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون .

?Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.? (Al-A?raf: 96).


            h. Tawakal

Tawakal adalah menyandarkan diri kepada Allah yang diikuti dengan usaha maksimal dalam batas-batas yang dibolehkan, ia merupakan salah satu sebab yang dengannya Allah membukan rizkiNya bagi hamba-hambaNya. Rasulullah saw bersabda,


لو أنكم كنتم توكلون على الله حق توكله لرزقتم كما ترزق الطير تغدو خماصا وتروح بطانا .

?Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.? (HR. At-Tirmidzi).

Hadits ini menjelaskan bahwa barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya dia dilimpahi rizki yang cukup seperti burung-burung yang pergi pagi dalam keadaan perut kosong dan pulang sore dalam keadaan kenyang. Bagaimana tidak demikian sementara dia telah bertawakal kepada dzat di mana barangsiapa bertawakal kepadaNya niscaya Dia akan mencukupinya, firman Allah,


ومن يتوكل على الله فهو حسبه .

?Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.? (Ath-Thalaq: 3).
Perlu ditekankan di sini bahwa tawakal tidak berarti berpangku tangan dan meninggalkan usaha dan jerih payah, justru usaha dan jerih payah itu termasuk termasuk bagian dari tawakal. Lihatlah burung dalam hadits di atas, ia bertawakal tetapi ia tetap berangkat pagi menyongsong rizkinya di hari itu.

i. Bersyukur
Perbanyaklah bersyukur dan membaca hamdalah dalam kondisi apapun, karena dengan bersyukur Alloh SWT insya Alloh akan semakin menambahkan rizki pada kita.

j. Silaturrahim

Silaturrahim adalah menyambung rahim yakni kerabat dekat dengan berbuat baik kepada mereka melalui ucapan dan perbuatan sesuai dengan tuntutan kondisi. Nabi saw telah menetapkan bahwa salah satu sebab rizki adalah silaturrahim. Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda,


من سره أن يبسط له في رزقه، وأن ينسأله في أثره فليصل رحمه .

?Siapa yang senang dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim.?

Dalam hadits ini Nabi saw menetapkan bahwa silaturrahim menghasilkan dua perkara: keluasan rizki dan bertambahnya umur. Dari sini Imam al-Bukhari meletakkan bab untuk hadits di atas, ?Bab orang yang dilapangkan rizkinya sebab silaturrahim.?
Silaturrahim mempunyai pengaruh besar dalam berkembangnya harta dan menepis kemiskinan dan kesulitan hidup bahkan orang-orang yang bermaksiyat bisa berkembang hartanya disebabkan oleh silaturrahim. Ini adalah barokah silaturrahim. Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Nabi saw bersabda, ?Sesungguhnya ketaatan yang paling disegerakan pahalanya adalah silaturrahim. Bahkan hingga suatu keluarga yang ahli maksiat pun, harta mereka bisa berkembang dan jumlah mereka bertambah banyak jika mereka saling bersilaturrahim. Dan tidak ada suatu keluarga yang saling bersilaturrahim kemudian mereka membutuhkan (kekurangan).?

            k. Infak / shodaqoh di jalan Allah

Yang dimaksud dengan infak di jalan Allah adalah memberikan sebagian harta kepada jalan Allah yakni jalan-jalan agama dan kebaikan seperti membantu fakir miskin, menyokong amal dakwah, mendukung jihad melawan orang-orang kafir dan yang sejenisnya.
Berinfak di jalan Allah adalah salah satu kunci rizki hal ini ditetapkan oleh beberapa dalil dari al-Qur`an dan hadits. Allah berfirman,


وما أنفقتم من شيء فهو يخلفه وهو خير الرازقين .

?Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.? (Saba`: 39).

Perhatikanlah, ?Allah akan menggantinya,? dengan apa Dia menggantinya? Bisa menggantinya dalam bentuk pahala dan bisa pula dalam bentuk rizki karena Dia-lah pemberi rizki sebaik-baiknya. Jadi barangsiapa berinfak berarti dia meraih janji penggantian dari Allah sebaliknya adalah sebaliknya, artinya hartanya lenyap tanpa ada janji penggantian dari Allah. Harta adalah pinjaman, ia pasti akan habis karena kita pasti menggunakannya maka beruntunglah orang yang pada saat dia menghabiskan hartanya diberi janji penggantian, dengan begitu hartanya akan tetap mengalir silih berganti ditambah dengan pahala tentunya.
Nabi saw bersabda dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah bersabda,


قال الله تبارك وتعالى: يا ابن آدم ! أنفق أنفق عليك .

?Allah SWT berfirman, ?Wahai anak Adam! Berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rizki) kepadamu.?
Imam an-Nawawi berkata, ?firman Allah dalam hadits ini adalah makna dari firman Allah dalam al-Qur`an surat Saba` ayat 39 di atas.

l. Sholawat Nariyah
Perbanyaklah membaca sholawat nariyah, karena membaca sholawat nariyah 11 kali saja satu hari Insya Alloh rizki kita dijaga oleh Alloh SWT (Baca tentang sholawat nariyah di http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

m. Sholat Dluha
Perbanyaklah sholat dluha, karena menurut keterangan dua rakaat saja kita sholat dluha di waktu dluha Alloh SWT akan mencukupi rizki kita pada hari itu. (baca cara sholat dluha dan paedah besarnya di http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

            o. Wirid Asmaulhusna
Perbanyaklah membaca asmaulhusna misalnya :
Yaa Malik (Yang Maha Merajai)
 Fadilahnya : Jika di baca 121 kali setiap pagi atau sesudah tergelincir matahari, niscaya Alloh Akan melimpahkan Rizky.
(Baca Asmaulhusna vol1 dan vol2 di http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

p. Doa yang benar
Penting kiranya hal-hal ini dilakukan dengan benar / berdoa yang benar atau sesuai dengan tata cara dan berdoa yang di anjurkan oleh Al-qur’an dan Sunnah, sehingga apa yang diinginkan oleh kita yaitu limpahan rizki akan di Kabul oleh Alloh SWT (Baca Doa makbul di http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

q. Istiqomah / yakin
Yang tidak kalah penting adalah bahwa kita harus istiqomah atau yakin bahwa dengan apa yang kita lakukan sesuai dengan syariat akan menjadi jalan kita sehingga Alloh SWT akan memudahkan kita dalam rizki yang halal sehingga menuju jalan yang husnul khotimah di dunia dan di akhirat.. amiiiinnn. 

2 Ikhtiar
Dalam sebuah ayat Al-qur’an Alloh SWT berfirman dalam surat ar-raad ayat 11 yang artinya : Sesungguhnya Alloh SWT tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri.
Jelaslah dalam ayat diatas bahwa selain kita berdoa kita harus berusaha ikhtiar dalam hal ini usaha / bekerja. Dalam pekerjaan itu kita diharuskan dengan sungguh-sungguh dan jangan bermalas-malasan.
Dalam surat Alamnasyrah ayat 7 Alloh SWT berfirnan : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.



Disadur dari beberapa sumber, agar menjadi faedah dan kebaikan.
Semoga Bermanfaat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar